Kunai BSW magang 2: Januari 2012

Minggu, 15 Januari 2012

TUTORIAL MENGGUNAKAN JOOMLA

Pengertian joomla
Joomla itu adalah cms pintar, yang bisa menjadi apa saja, tergantung anda. Meskipun serba bisa, power joomla akan terlihat saat kita menggunakannya untuk content publishing system for websites.
Sebagai blog jika dibandingkan dari sisi kenyamanan, lebih nyaman menggunakan wordpress daripada joomla sebagai blog engine.

Pra-Instalasi Joomla
Sebelum mulai menggunakan joomla, anda harus menginstall joomla lebih dulu. Sebelum menginstall joomla anda akan membutuhkan:

  1. Server Apache. Lebih baik lagi jika server itu mendukung modul rewrite, dan lain-lain yang menunjang kinerja joomla.
  2. Database MySQL. MySQL adalah optimized database untuk joomla. Database lain bisa digunakan, tetapi memerlukan setup ekstra.
  3. Kopian instalasi joomla. Download dari sini jika anda belum punya.
Jika anda sudah memiliki web dan hosting sendiri (komersil), anda bisa menggunakan tool fantastico untuk menginstal joomla. Hanya saja, anda tidak akan mendapat manfaat banyak dari tutorial instalasi ini.
Selanjutnya, buka halaman akses phpmyadmin (jika anda menggunakan XAMPP, akses melalui alamat http://localhost/phpmyadmin.). Buatlah sebuah database baru. Pada contoh, saya menggunakan nama ltguide.
create new database from phpmyadmin for joomla
database for joomla has created by phpmyadmin

Menginstal Joomla
Saya menginstal joomla di lokal webserver saya. Saya menggunakan XAMPP. Untuk kebutuhan tutorial ini, saya mengekstrak paket installer joomla di directory lomboktravelguide.
Untuk memulai, silahkan buka browser firefox anda dan akses http://localhost/lomboktravelguide.
choose your language for joola installation
Pertama kalinya, anda akan diminta memilih bahasa instalasi yang sesuai preferensi anda.
check your server whether it meet joomla requirement
Langkah kedua adalah melakukan pengecekan terhadap kemampuan server anda. Pada gambar, semua requirements telah terpenuhi, ditandai dengan tulisan berwarna hijau. Jika ada salah satu requirements yang ternyata berwarna merah, silahkan anda perbaiki. Misalkan parameter php register globals-nya on, anda buka php.ini anda dan rubah menjadi off.
Langkah ketiga adalah menyetujui lisensi yang digunakan joomla. Joomla menggunakan lisensi GPL. Artinya, joomla tidak bertanggung jawab terhadapa kerusakan software dan kehilangan data karena joomla didistribusikan sebagai mana adanya (as is). Bukan berarti joomla tidak memiliki quality control lho!
Jika anda tidak setuju dengan lisensinya, tutup browser anda, jangan install joomla.
configuring database using joomla
Langkah keempat adalah melakukan konfigurasi database. Biasanya anda akan diminta memasukkan informasi alamat akses server myqsl, biasanya sih localhost. Kemudian username, password dan database yang diassign dengan username tadi. Assign itu artinya, username tersebut memiliki hak untuk mengelola database tersebut. Biasanya penting dan banyak digunakan di web server komersial.
Satu hal lagi adalah, pada mode advanced, anda bisa memilih prefix tabel yang akan digunakan. Ini bermanfaat untuk anda yang memiliki web server dengan jumlah database yang diperbolehkan terbatas. Anda bisa menggunakan prefix yang berbeda untuk instalasi CMS yang berbeda pada database yang sama, tidak cuma joomla.
configuring ftp layer using joomla
Langkah kelima adalah mengkonfigurasi FTP Layer. FTP layer adalah kemampuan joomla untuk mengatur permission file-file di instalasinya sendiri. Ini penting, misalnya untuk melindungi file konfigurasi atau manajemen file lainnya. Masukkan username dan password yang sesuai. Sebelum melanjutkan, sebaiknya anda mengetes dulu apakah koneksi ftp sudah benar dan oneksi bisa dilakukan apa tidak dengan mengklik “Verify FTP Settings”.
configuring your website use joomla
Langkah keenam adalah mengkonfigurasi website anda. Masukkan nama website anda, password admin yang anda inginkan serta email yang akan digunakan untuk administrasi.
configuring your website use joomla
Jangan lupa, jika anda belum ahli sama sekali dan tidak memiliki gambaran seperti apa website anda nantinya, sebaiknya anda menginstall sampel data default terlebih dahulu.
Silahkan klik tombol “Install Sample Data” sebelum melanjutkan.
Finish!, selamat anda telah memiliki website baru dengan joomla sebagai engine-nya.
fresh joomla installation homepage
Jika anda ingin mengakses administrasi website anda, anda bisa mengaksesnya di http://localhost/instalasi_joomla/administrator.
joomla administrator panel
Sedangkan website anda bisa diakses di http://localhost/instalasi_joomla. Sebelumnya, pastikan anda merubah file configuration.php di root directory instalasi anda menjadi read only. Juga sebaiknya anda menghapus direktori installation, bukan sekedar me-rename-nya.
OK, sampai disini dulu seri pertama tutorial joomla kali ini. Di seri ke-2 kita akan mulai dengan membuat menu, content, dan sebagainya.

Kamis, 12 Januari 2012

download aplikasi joomla

download aplikasi joomla

tutorial cara menginstal joomla

Halo pada posting kali ini saya akan menjelaskan cara menginstall Joomla langkah demi langkah di komputer lokal atau bahasa kerennya localhost. Sebelum menginstall Joomla ada baiknya kamu menyediakan requirement yang dibutuhkan untuk menginstall joomla ini. Requirement yang dibutuhkan untuk menginstall joomla adalah sebagai berikut :

  • PHP versi 4.2.x atau versi lebih tinggi
  • Database MySQL versi 3.23.x atau versi yang lebih tinggi
  • Apache web server versi 1.3.x atau versi yang lebih tinggi
Saran saya, sebaliknya kamu mendownload XAMPP program versi terbaru di website XAMPP dan memilih XAMPP program sesuai dengan sistem operasi yang digunakan. Program XAMPP ini menyediakan semua requirement untuk menginstall Joomla.
Tutorial ini hanya membahas cara menginstall Joomla saja, sedangkan cara untuk menginstall XAMPP di window dapat membaca posting dengan judul panduan menginstall XAMPP. Untuk menginstall XAMPP di Linux dapat membaca posting dengan judul instalasi XAMPP pada Ubuntu 8.04 di situs kaplinglinux.
Berikut ini langkah demi langkah cara menginstall Joomla
  • Langkah pertama adalah mendownload joomla versi terbaru di situs Joomla. Pada saat artikel ini ditulis Joomla sudah mencapai versi 1.5.7.
  • Extract file Joomla yang sudah didownload.
  • Buat directory baru di XAMPP root dokumen untuk menampung file joomla tersebut. Biasanya XAMPP root dokumen terletak di c:\xampp\htdocs\. Pada contoh ini, saya membuat directory coba di root dokumen XAMPP. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini
path document root xampp 300x107 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Taruh file hasil ekstraksi Joomla tersebut di directory coba yang baru saja dibuat. Biasanya hasil ekstraksi file Joomla ditampung di directory sesuai dengan nama file kompresinya. Apabila kamu mendownload Joomla versi terbaru yaitu Joomla 1.5.7 pada situs Joomla, maka file hasil ekstrak Joomla ditampung di directory “Joomla_1.5.5-Stable-Full_Package”. Nach yang perlu kamu lakukan adalah menaruh isi file directory Joomla_1.5.7-Stable-Full_Package ke dalam directory coba di root dokumen XAMPP. Supaya lebih jelasnya coba perhatikan gambar dibawah ini
file hasil ekstaksi joomla 300x182 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Langkah selanjutnya adalah membuat database dan user name untuk menampung data Joomla yang akan diinstall tersebut
  • Buka web browser kesayangan kamu dan ketikkan localhost pada url address web browsernya. Maka tampilan layar komputer akan seperti gambar dibawah ini. Dengan catatan : apabila kamu sudah menginstall program XAMPP versi 1.6.7.
localhost 300x187 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Klik link phpMyAdmin yang terletak dibawah Tools.
  • Langkah berikutnya adalah membuat database mySQL. Pada contoh ini saya membuat database mySQL dengan nama coba. Untuk membuat database mySQL coba, isikan coba pada text box Create new database dan klik tombol Create seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
membuat database mysql 300x165 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Langkah berikutnya adalah membuat user untuk mengakses database yang sudah dibuat tersebut. Pada tutorial ini akan dibuat user name coba dengan password coba.
  • Klik tombol home (icon yang bergambar rumah) yang terletak di sebelah kiri seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
tombol home Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Klik link privileges seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
link privileges Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Klik link Add a new User untuk membuat user baru seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
add a new user 300x46 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Pada window berikutnya isikan user name, host, dan password untuk user baru. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada contoh ini saya membuat user name coba dengan password coba. Untuk informasi Host pilih local pada combo box disamping textbox Host. Setelah itu klik tombol Go yang terletak di pojok kanan bawah. Apabila bingung kamu dapat melihat gambar dibawah ini
login information 300x197 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Langkah berikutnya adalah memberikan hak akses untuk user coba pada database coba. Pilih nama database coba di combobox add privileges on the following database seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
memilih database coba 300x43 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Berikan user coba semua hak akses untuk bagian data dan semua hak akses untuk bagian structure. Setelah itu klik tombol Go. Apabila bingung kamu dapat melihat gambar dibawah ini
memberikan hak akses user 300x113 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Langkah berikutnya adalah memanggil file instalasi Joomla yang sudah dicopi ke directory coba dengan mengetikkan localhost/coba. Apabila kamu menggunakan nama directory selain coba, kamu dapat memanggil file instalasi Joomla dengan format localhost/nama directory tempat menyimpan file joomla. Misalnya kamu menggunakan nama directory Joomla, maka untuk memanggil proses instalasi Joomla adalah dengan mengetikkan localhost/Joomla.
  • Pada window choose language, Pilih pilihan bahasa yang ingin digunakan. Pada window ini saya menggunakan pilihan bahasa standard Joomla, yaitu en-US-English (United States). Klik tombol next.
  • Window berikutnya akan menampilkan apakah sistem komputermu sudah memenuhi minimum requirement dari Joomla. Apabila kamu menginstall XAMPP versi terbaru, maka sistem komputermu pasti memenuhi minimum requirement untuk menginstall Joomla. Biasanya tampilan layar monitormu seperti gambar dibawah ini.
window pre installation check joomla 300x138 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Window berikutnya akan menampilkan GNU General Public License. Silahkan baca untuk memahami GNU General Public License, setelah itu klik tombol next.
  • Pada window Database Configuration isikan host name, user name, password, dan database name dengan user name, password, dan database yang telah dibuat tadi. Dalam hal ini host diisikan dengan localhost, user name diisi dengan coba, password diisi dengan coba, dan database name diisikan dengan coba. Lalu klik tombol Next. Kamu dapat mencocokkan tampilan monitormu dengan gambar dibawah ini
joomla database configuration 300x138 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Window berikutnya adalah window untuk FTP configuration. Untuk window ini terima saja setting standardnya dengan langsung mengklik tombol next karena kamu menginstall pada komputer lokal sehingga tidak perlu untuk mengeset FTP.
  • Window berikutnya adalah window untuk setting situs, email, dan password administrator situs joomla ini. Isikan nama situs, alamat emailmu, dan password untuk login sebagai administrator. Klik tombol Install Default Sample Data untuk menginstall data sampel, setelah itu klik tombol Next. Kamu dapat mencocokkan tampilan layar komputermu dengan gambar dibawah ini
main configuration 300x125 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Apabila kamu berhasil menginstall Joomla maka layar komputer akan seperti gambar dibawah ini. Jangan lupa untuk menghapus directory installation
pesan ketika joomla berhasil diinstall 300x131 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
direktory installation yang harus dihapus 244x300 Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal
  • Klik tombol Admin untuk login sebagai admin atau tombol site untuk melihat situs Joomla yang baru saja diinstall
Wiuh akhirnya selesai juga tutorial instalasi Joomla. Semoga kamu tidak bosan membaca tutorial yang cukup panjang ini. Selamat mencoba dan good luck icon wink Tutorial Menginstall Joomla di Komputer Lokal

Rabu, 11 Januari 2012

cara setting wareless tipe-link

Baik sobat langsung saja, sebelum sobat melakukan konfigurasi ada baiknya kita menentukan terlebih dahulu topologi agar supaya mudah dalam memahaminya :
Berikut gambaran topologinya :
Untuk konfigurasinya sebagai berikut :
  1. Untuk lebih memudahkan kita dalam melakukan penyettingan wireless router, terlebih dahulu kita setting alamat komputer atau laptop kita menjadi 192.168.1.2 karena dalam keadaan default TP-Link Wireless Router memiliki alamat 192.168.1.1 sehingga kita men setting komputer kita dengan alamat berbeda, ingat bahwa alamat harus bersifat unik dalam arti tidak ada device network yang sama alamatnya.
  2. Buka browser sobat, dalam hal ini saya menggunakan mozilla firefox kemudian inputkan IP Address (alamat) dari Wireless Router tadi yaitu 192.168.1.1 ke address bar browser sobat kemudian tekan enter.

  3. Masukkan username : admin dan password : admin maka akan muncul interface dari Wireless Router TP-Link. (perlu diketahui bahwa wireless router ini kita akan hubungkan dengan modem ADSL, pada umumnya IP Address default dari modem adalah 192.168.1.1 sehingga kita harus mengganti IP Address yang berada di wireless router yang akan kita setting lebih lanjut, untuk mudahnya kita beri saja alamat wireless router menjadi 192.168.2.1 dan alamat komputer/laptop kita ubah menkadi 192.168.2.2 supaya kita dapat melanjutkan settingan terhadap wireless router).
    Pilih menu Network > LAN  isikan alamat seperti diatas kemudian Subnet Mask : 255.255.255.0


  4. Restart Wireless Router TP-Link dengan memilih menu System Tools > Reboot kemudian tunggu beberapa saat kemudian masuk ke sistem Wireless router TP-Link seperti langkah awal.
  5. Setelah masuk ke interface administrator, pilih menu Quick Setup kemudian next dan isikan settingan sebagai berikut :

    • Wireless Radio : Enable
    • SSID : TP-Link_DE3896 (bisa diisi sembarang sesuai nama hotspot sobat)
    • Region : Indonesia
    • Channel : 6 (sesuaikan : channel yang belum dipergunakan disekitar hotspot sobat)
    • Mode : 54Mbps (802.11g)
    • Next
  6. Selanjutnya adalah setting Gateway dan DNS dengan memilih menu Network > WAN (sesuaikan dengan modem ADSL sobat).

    • Klik Renew pada bagian Gateway dan isikan IP Address modem yaitu 192.168.1.1
    • Checklist bagian Use These DNS Server isikan DNS Server yang terdekat di wilayah sobat misalnya untuk indonesia timur saya menggunakan untuk Primary DNS : 203.130.193.74 dan Secondary DNS : 203.130.196.155
    • Save untuk menyimpan hasil settingan.
  7. Langkah selanjutnya adalah setting security wireless router nya agar orang yang berhak yang dapat menggunakan koneksi, pilih menu Wireless > Wireless Setting :


    • Beri tanda centang Enable Wireless Security
    • Security Type : WEP
    • Security Option : Automatic
    • WEP Key Format : Hexadecimal 
    • Key1: 1234567890 (bisa diganti); Key Type: 64bit
  8. Langkah terakhir yaitu dengan menyetting DHCP server agar client secara otomatis mendapatkan IP Address sendiri, yaitu pilih menu DHCP > DHCP Setting kemudian isikan range IP Address (sesuaikan berapa komputer/laptop yang akan terhubung) misalnya Start IP Address : 192.168.2.2 dan End IP Address : 192.168.2.10 berarti IP Address (alamat) yang digunakan oleh client baik terhubung menggunakan wifi atau kabel akan menempati alamat 2 sampai dengan 10.
  9. Save dan Reboot untuk Wireless Router TP-Link sobat dan siap untuk digunakan.

Selasa, 10 Januari 2012

tutorial CISCO PACKET TRACER

TUTORIAL PACKET TRACER
Pengenalan Packet Tracer :
Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan
simulasi jaringan. Software ini dikembangakan oleh sebuah perusahaan yang intens dalam
masalah jaringan yaitu Cisco. Untuk mendapatkan software ini sangatlah mudah, karena kita
bisa mendapatkannya secara gratis dari internet. Saat tutorial ini dibuat versi terakhirnya
adalah packet tracer 5.1. Packet tracer ini juga memiliki dua versi yaitu portable (tidak perlu
menginstall ± 32 MB) dan versi lengkap (± 95 MB plus tutorial Sebelum melanjutkan tutorial
ini ada baiknya saya sampaikan beberapa syarat untuk dapat mengikuti tuorial ini adalah
sebagai berikut :
1. Minimal sebuah PC, untuk sistem operasinya dapat menggunakan Windows
ataupun Linux (Packet tracer juga ada yang versi Linux).
2. Software Packet tracer yang telah terinstall di komputer anda
3. Memiliki sedikit pengetahuan mengenai jaringan, minimal tentang IP address jika
ditambah dengan subnetting juga lebih baik.
Menjalankan Packet Tracer:
Setelah anda berhasil mendapatkan / mendownload packet tracer dan menginstallnya (
saya kira tidak perlu dijelaskan tentang proses instalasi ), sekarang saatnya kita mulai
menjalankannya dan mencobanya. Dalam tutorial ini penulis menggunakan Windows XP dan
packet tracer versi lengkap (bukan portable, jadi harus diinstall dulu).
Berikut langkah – langkahnya :
1. Klik Start – All Program – Packet Tracer 5. 1 – Packet Tracer 5.1
2. Atau Klik icon pada desktop
 
 
 
Menambahkan Device dan Menambah Komponen :
Untuk menambahkan device ke area kerja maka dapat dilakukan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Pilih salah satu device yang akan ditambahkan dengan cara klik iconnya
2. Pilih salah satu jenis device yang akan ditambahkan dengan cara klik dan drag atau
klik salah satu icon kemudian klik pada area kerja Berikut ini salah satu contohnya kita akan menambahkan tiga PC, satu Router, satu Hub dan dihubungkan oleh kabel.

Menambahkan 3 buah PC
Dengan cara yang sama tambahkan sebuah router dan hub. Pada tutorial ini penulis memilih
menggunakan router jenis Router-PT-Empty ( artinya belum ada komponen yang terpasang).
Untuk hub gunakan saja hub generic. Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah ini. Saya
yakin anda pasti bisa, untuk mengetahui jenis device sorot saja pada iconnya, maka akan
muncul keterangan tentang nama device tersebut. Bagaimana mudah bukan, ya anda memang
orang yang cepat belajar dan cepat mengerti, Congratulation friends !
 
 
Saatnya menambahkan komponen ke router, untuk menambahkan komponen kita dapat
melakukannya dengan klik pada icon router maka akan muncul seperti gambar di bawah ini,
jangan lupa sebelum menambahkan komponen matikan dulu routernya.
 
Setelah komponen terpasang nyalakan lagi routernya.
Menambahkan kabel
 
Mengatur IP address mengkoneksikan komputer (PC) :
Untuk contoh kita akan menggunakan IP address kelas C tanpa subnetting dengan
konfigurasi PC dan Router sebagai berikut :
PC 0 : IP address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
PC 1 : IP address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
PC 2 : IP address 192.168.2.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.2
Router : Fa0/0 192.168.1.3 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 0 dan PC 1)
: Fa0/0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 2)

Mengatur IP pada PC dan memberi nama :

1. Klik pada icon PC 0
2. Klik pada tab desktop – pilih IP Configuration
3. Pilih static, isi IP address, sub netmask dan gateway
4. Untuk memberi nama klik pada tab config kemudian isi nama pada display name,
misalnya PC 192.168.1.1
 
Dengan cara yang sama setiing juga untuk PC yang lainnya
Mengatur IP pada router :
1. Klik pada icon router – klik pada tab config – klik pada fast Ethernet 0/0 untuk fa
0/0 kemudian isi IP address dan sub netmask. Jangan lupa klik on pada port
status (pada pojok kanan atas) untuk mengaktifkan kartu jaringan (Ethernet).
2. Gunakan cara yang sama untuk mengatur IP pada fa 0/1
   
Setelah IP address telah dikonfigurasi semua maka tampak pada gambar diatas bahwa semua
simpul telah terhubung yang ditandai dengan warnanya berubah menjadi hijau. Namun untuk
memastikan apakah ketiga PC diatas benar-benar terhubung maka kita dapat mengetesnya
dengan menggunakan perintah ping melalui command line atau dengan menggunakan icon
Add Simple PDU (gambar amplop). Berikut ini contoh dan langkah – langkahnya :
Melalui Command Line
Misalkan mengetes dari PC 192.168.1.2 melakukan ping kepada PC 192.168.2.1
Klik pada icon PC 192.168.1.2, klik tab desktop – klik Command prompt lalu ketikkan
perintah berikut ping <IP address PC tujuann>, ping 192.168.2.1
 
Perintah ipconfig digunakan untuk melihat konfigurasi IP address komputer asal
Jika setelah dilakukan proses ping dan tampilannya seperti diatas maka kedua PC telah
dapat berkomunikasi (terhubung) dengan baik
Dengan mengirimkan paket PDU :
 
STUDI KASUS
 
Setelah kita telah berhasil menghubungkan 3 buah komputer melalui sebuah hub dan
sebuah router, maka untuk tahap selanjutnya kita akan belajar menerapkan apa yang telah kita
pelajari pada simulasi jaringan yang lebih besar. Seperti kita lihat diatas, bahwa kita akan
menghubungkan sekitar 38 komputer yang terdiri dari sebuah DNS Server, 4 buah Web Server
dan 33 buah PC sebagai client sert 2 buah printer.
Dalam gambar diatas terlihat bahwa terdapat 4 buah jaringan lokal dengan jumlah PC
maksimal tiap jaringan adalah 30 buah. Sebenarnya untuk membuat model jaringan diatas kita
dapat menggunakan 4 buah jaringan kelas C yaitu sebagai berkut :
1. Jaringan 1 mempunyai network address 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0
2. Jaringan 2 mempunyai network address 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0
3. Jaringan 3 mempunyai network address 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0
4. Jaringan 4 mempunyai network address 192.168.4.0 netmask 255.255.255.0
Namun, dengan menggunakan 4 jaringan kelas C, kita akan melakukan pemborosan karena
banyak IP address yang tidak digunakan. Hal ini dikarenakan kita hanya membutuhkan 30
buah komputer (32 IP address, karena 2 IP untuk network dan broadcast), sedangkan sebuah
jaringan pada kelas C dapat mengalokasikan sebanyak 254 host / komputer tiap jaringan.
Sehingga minimal akan ada 254 – 30 = 224 IP address yang tidak digunakan.
Oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan teknik subnetting untuk mengatasi
masalah ini, sehingga kita dapat mengoptimalkan IP address yang terpakai. Subnetting
merupakan sebuah teknik untuk membagi sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan yang
lebih kecil. Untuk dapat melakukan subnetting hal yang perlu kita perhatikan adalah berapa
jumlah maksimal komputer yang akan digunakan atau berapa banyak jaringan yang
dibutuhkan. Tahap kedua setelah itu adalah kita menentukan subnet mask dan range tiap
jaringan. Berikut ini contoh perhitungan subnetting :

(2 ^ n)-2 >= jumlah jaringan baru yang di butuhkan, misal 3
(2 ^ n)-2 >= 3
n = 3
Network Address : 192.168.1.0
Subnet mask (sm): 255.255.255.0
1111 1111.1111 1111.1111 1111.0000 0000
Subnet Mask baru :
1111 1111.1111 1111.1111 1111.1110 0000 -> sisa NOL di oktet terakhir = 5
255.255.255. 224 -> 224 di dapat dari jumlah angka satu di oktet terakhir, karna angka
satunya mempunyai pangkat 7,6, dan 5 , jadi 2^7 + 2^6 +2^5 => 128 + 64 + 32 = 224
jumlah host/jaringan = 2^sisa nol oktet terakhir= 2^5 = 32
Jaringan 1:
192.168.1.0 - 192.168.1.31 -> x NA
Jaringan 2:
192.168.1.32 - 192.168.1.63 (IP address yang valid)
192.168.1.33 - 192.168.1.62 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 3:
192.168.1.64 - 192.168.1.95 (IP address yang valid )
192.168.1.65 - 192.168.1.94 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 4:
192.168.1.96 - 192.168.1.127 (IP address yang valid)
192.168.1.97 - 192.168.1.126 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 5:
192.168.1.128 - 192.168.1.159 (IP address yang valid)
192.168.1.129 - 192.168.1.158 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 6:
192.168.1.160 - 192.168.1.191 (IP address yang valid)
192.168.1.161 - 192.168.1.190 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 7:
192.168.1.192 - 192.168.1.223 (IP address yang valid)
192.168.1.193 - 192.168.1.222 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 8:
192.168.1.224 - 192.168.1.255 -> x Broadcast (IP address yang valid untuk host / komputer)
STEP BY STEP MEMBANGUN JARINGAN :
Device yang dibutuhkan adalah :
2 buah router
7 buah switche
4 buah Server Web
1 buah Server DNS
33 PC Client
2 buah printer
Konfigurasi untuk router :
Router 1 minimal mempunyai 2 buah kartu jaringan (Ethernet)
Router 2 minimal mempunyai 4 buah kartu jaringan (Ethernet)
Setting router 1 :
1) Fast Ethernet 0/0 untuk gateway pada jaringan 1 dengan IP address 192.168.1.33
subnet mask 255.255.255.224
2) Fast Ethernet 1/0 untuk koneksi dengan router 2 dengan IP address 192.168.1.65
subnet mask 255.255.255.224

Setting router 2 :
1) Fast Ethernet 0/0 untuk konkesi dengan router 1 dengan IP address 192.168.1.66
subnet mask 255.255.255.224
2) Fast Ethernet 1/0 untuk gateway pada jaringan 2 dengan IP address 192.168.1.97
subnet mask 255.255.255.224
3) Fast Ethernet 2/0 untuk gateway pada jaringan 4 dengan IP address 192.168.1.129
subnet mask 255.255.255.224
4) Fast Ethernet 3/0 untuk gateway pada jaringan 3 dengan IP address 192.168.1.161
subnet mask 255.255.255.224
Pada tutorial ini penulis menggunakan router jenis Empty-PT-Router kemudian
menambahkan kartu jaringan sesuai kebutuhan, untuk cara menambahkan kartu jaringan telah
dijelaskan sebelumnya 
Konfigurasi untuk switche :
Tidak ada konfigurasi khusus untuk switche ini, hanya saja disini akan dijelaskan jenis
switche yang digunakan pada tutorial ini, yaitu Switche – Empty . Kemudian ditambahkan
maksimal 10 buah port untuk koneksi dengan PC dan router / switche. Sehingga jika dalam
sebuah jaringan memiliki 23 host maka dibutuhkan minimal 3 buah switche seperti pada
jaringan 1. Berikut contoh switche yang telah ditambahkan port, untuk caranya sama dengan
ketika kita menambahkan kartu jaringan ke router.